Monday, April 6, 2009

Tepu2... watch out2

Waktu itu, sore menjelang malam, ketika saya berniat meninggalkan kampus gajah menuju tempat pertapaan di bukit Salman.. waktu iseng2 main2in genangan air (pasca ujan), seorang teman memanggil :

“James2, sini james!!” suaranya familiar. Ternyata si Ulin (matematika 2006), teman sekelas saya waktu TPB, yang waktu TPB, kostannya sempet jadi tempat bernaung saya dikala ada tugas hingga malam, pas jaman2nya belum dapet tempat tongkrongan di kampus (sekarang udah dong :p, dah gaul gitu loh, haha). Tumben aja tuh anak manggil2, biasanya saya yang manggil, itu pun klo lagi butuh pinjeman (biar anak rumah, tapi klo uang saku dah abis, saya g brani minta lagi, wlopun ibu saya bilang klo kurang uang tinggal minta aja, tapi engga ah, belajar jadi kayak mahasiswa—rantau—yang rentan kena defisit anggaran). “Knapa kau lin, mo nagih utang yak, kan wa bilang bulan depan, pliiss, hehe”. Sembari mendekat, si ulin bilang “Ah sius kau jam, gw tau lu punya utang, tapi bukan itu masalahnya sekarang. Kita ke pinggir dulu lah, kita tengah jalan ini…=.=”). Saya baru nyadar klo dari tadi jalan di tengah jalan :p

Si ulin langsung menceritakan perihal tadi dia didatangi seorang ibu2 yang membawa anaknya, balita. Dikisahkan si ibu menanyakan tempat suatu acara diselenggarakan. Dengan mimik dan berkata dengan tersedu2, si ibu menceritakan bahwa dia datang ke kampus ini karena diminta membaptis anak (yang dia bawa), seraya menyebut salah satu unit kegiatan agama mahasiswa. Si ibu sendiri bilang dia muslim, tapi karna keterbatasan dana, dia terpaksa mendatangi unit bersangkutan yang menjanjikan sejumlah uang, dengan syarat anaknya mesti dibaptis. Si ibu berkeras tidak mau memenuhi syarat tersebut, tapi karna (katanya) kebutuhan hidup, ya mau gimana lagi. Sampe tiba akhirnya, si ibu menanyakan apakah teman saya ini bisa menjadi juru selamat dia, dengan meminta sejumlah bantuan, tentu meminta dengan ikhlas.. hmmmm, sampe sini adakah yang mulai curiga dengan cerita ibu ini?? bisa jadi cerita ibu ini benar, tapi bisa juga bohong..

Klo saya… bukan suudzon, tapi ini adalah kasus kedua yang pernah saya temui.. kasusnya miiiiirip banget, cuman waktu itu temen saya yang lain (waktu itu saya bersama teman saya itu) diminta keikhlasannya untuk membiayai khitanan anaknya, sebagai tanda seorang muslim. Anggapan saya bukannya tidak beralasan, apalagi setelah teman saya (si Ulin) ini menunjuk sosok si ibu dan anaknya yang masih belum jauh dari TKP, sambil sepertinya sedang meminta bantuan juga ke seorang mahasiswa berkerudung. ***rit!! Sama banget! Kebetulan saya juga sering melihat ibu tersebut berkeliaran di kampus. Ntah mungkin dia ga mengenali saya, dia ga pernah menyapa saya (wlopn sering berpapasan), saya juga rada males sih nyapanyah :p ya udah lah saya bilang ke si Ulin, bahwa saya pernah mengalami hal serupa waktu dulu dengan ibu itu..

Haduh, makin ngeri aja dunia ini. Di tengah2 masyarakat yang sudah defisit orang2 baek, eh masih ada aja orang yang memanfaatkan kebaikan orang. Yah bukannya berarti berburuk sangka dulu sama orang, tapi ya toh kita juga mestinya cerdas menilai sesuatu, mempertimbangkan dulu fenomena2 sekitar, salah2 kita memang diperdaya. Oy ada lagi cerita yang lain.

Suatu ketika saya pulang dari kostan teman saya di Cisitu, karna bertekad hidup sehat, saya berjalan kaki menuju kampus (bilang aja boke :p). Sampai di simpang dago, seorang ibu berkerudung membawa anaknya dengan mata berkaca2 bercerita bahwa dia tersesat di bandung, dan tidak punya cukup uang untuk kembali ke Sukabumi. Bliau bilang dia malu meminjam ke tetangga saudaranya yang di bandung (kebetulan saudaranya yang dimaksud tidak berada di tempat), bliau juga menanyakan apa dengan uang 5ribu cukup mengantarkan mereka sampai sukabumi. Sampe sini saya kembali beranggapan. Tapi bentar dulu, jangan menjudge saya paranoid. Hanya saja saya kepikiran sama petuahny Aa Mars yang berpengalaman dengan kasus serupa:

“Klo kamu ketemu orang seperti ini, pilihannya dua: pertama, tidak memberi sama sekali, dengan memberikan pengertian kepada orang yang dimaksud klo kamu memang tidak bisa membantu. Ato yang kedua, sempurnakan kebaikan. Ajak bliau makan dulu (klo belum makan), trus pastiin antarkan bliau sampe ke terminal, belikan kebutuhannya (tiket, untuk makan di jalan, klo jauh bgt), tentu klo kamu punya uang cukup.”


Waktu itu saya ngambil pilihan pertama, duit saya g cukup waktu itu, sumpret dah (akhirnya jujur jugak, oow, kamu ketuaan…), kasian juga si ibu. Bukan knapa2 kk, (waktu itu masih jaman ada anak ITB yang diculik) saya kepikiran juga klo saya ngambil pilihan kedua, takut2 dapet bahaya jugak.

Arghhh!!!!!!! Astagfirullah, ya allah, mw berbuat baik aja susah. Ada udang di balik batu, ada rampok di balik wajah sendu. Masyarakat dah kekurangan orang pinter, eh klopun ada, pinternya ngibulin orang. Heuuuuuuuuu…

Pengen ga sih kita ngliat tempat tinggal kita aman, tempat dimana semua orang bisa beristirahat dengan tenang, bisa dengan mudahnya beribadah, tanpa dihantui peristiwa2 seperti di cerita saya barusan. Knapa ini bisa terjadi?? SDM polisi yang kurang, ustadz2 yang kurang memberikan pencerdasan bagi masyarakat, karna parlemen tidak didominasi orang2 islam? Ato ini sebenarnya akumulasi dari kerusakan tatanan hidup yang ada. Hmm, jujur saya tidak enak melontarkan pernyataan2 barusan, karna mungkin ada yang mengatakan saya hanya bisa mengkritik, mencaci tanpa ada solusi.

Selow kk, insyaallah saya disini tidak hanya ingin bisa seperti yang dikatakan temen2 barusan, ada solusi yang ingin saya angkat yang saya harapkan temen2 juga bisa mengerti. Adapun karna keterbatasan saya, mungkin tidak kali ini saya ungkapkan.

Just beware anywhere u are. Ga orang baek, ga orang pinter, ga orang soleh, semua bisa jadi korban. Maha Suci Dia sebaik-baik Pelindung, yuk kita sama2 bdoa moga2 orang2 yang kita cintai, keluarga kita, sahabat2 kita dijauhkan dari kejahatan sperti ini.

Seperti biasa, untuk kasus2 seperti ini, inget petuahnya Engkong Napi (udah jadi engkong2 sekarang, dah berapa taun masa trus2an dipanggil Bang, haha): “Kejahatan terjadi bukan hanya karna niat pelaku, tapi karna ada kesempatan, waspadalah, waspadalah, dan pilih saya jadi the Next Idol,,saatnya Indonesia memilih”… :p

Out of Time... Out of Time...

Dy!!! Kamana, kamana, atuh kamana???kamana wae juragan, meni jarang katingali pisan (kmana aja atuh juragan, jarang kliatan). Sibuk tugas?praktikum? jadi instruktur? Aktipis? Tukang jaga kulkas? Ato tukang sampah (nyampah aja maksudnya)?? Hooh…

Akhirnya sempet juga tulisan pertama saya sejak uts, ato tercatat xx hari semenjak tulisan terakhir dibuat. Seperti biasa, dalam setiap masalah pasti selalu ada yang mesti menjadi kambing hitam (kasian banget ni kambing, udah item, disalahin, idup pula), SIBUK! Haha, benar apa yang dibilang guru PPL saya waktu SMA, “kewajibanmu lebih banyak daripada waktu yang tersedia, maka manfaatkanlah”. Kata2 itu masi saya simpan sekarang, dijadikan pembatas mushaf. Hoho, g terasa udah 5 taun sejak pak(ato kak) guru memberikan kenang2an hari terakhir dia mengajar kimia di sekolah kami.

Wah, rasanya dah banyak orang yang bilang, bahwa setiap orang punya waktu yang sama, 24 jam sehari (23 jam 56 menit 4 detik tepatnya :p), 7 hari seminggu, 366 hari setahun. Tapi dunia berkata lain, ada orang yang sukses, ada pecundang, ada orang kaya, ada pemalas, yah diluar takdir yang telah ditetapkan, keberhasilan orang2 sukses (katanya) terletak pada kemampuan mereka mengelola waktu. Klo dalam kuliah tekber (teknologi bersih) dikatakan, limbah/sampah merupakan produk dari ketidak efisienan, maka sepertinya wajar klo saya berkesimpulan bahwa orang yang sukses adalah yang paling sedikit menjadikan waktunya terbuang menjadi sampah (apa ini berarti orang yang kurang beruntung adalah orang2 yang tidak pernah bersungguh2 mengelola waktunya? Belum tentu juga, mungkin ya takdir tadi, maybe).

At least, yang saya tahu, memang beberapa orang sukses yang saya kenal (sok kenal banget =.=), adalah orang2 yang teritung efisien menggunakan waktunya. Taukah anda napoleon bonaparte? Panglima perancis yang terkenal itu (ada yang tw cerita napoleon bersin, terus komandannya miss-understanding dengan bersinnya napoleon, dan mengira napoleon memerintahkan pasukannya menjagal 2400 pasukan turki, gara2 salah ‘denger’??Wlopun saya sendiri g percaya cerita ini bener2 terjadi, mosok 2400 orang bisa dijagal sekaligus tanpa napoleon sempet memberikan klarifikasi, heuu, oow, kamu ketuaan..), diceritakan dia hanya tidur 2 jam sehari semalam. Prof. BJ Habibie, mantan presiden RI ke 3, juga hanya tidur 2 jam sehari. Imam syafii yang merupakan salah satu dari jajaran ulama terbesar umat Islam, menggunakan 1/3 waktu malamnya untuk tidur, 1/3 untuk belajar, dan 1/3 lagi untuk beribadah.. yah2, saya sendiri teritung orang yang sdikit tidur di malam hari, kadang ga tidur, ya tapi bedanya apa yang saya lakukan tentunya tidak sama dengan orang2 yang saya sebutkan di atas, makanya orangnya ga besar2 (secara fisik juga pikiran :D).

Sibuk? Inget sibuk, saya jadi inget apa yang pernah dibilang temen saya. waktu itu dia terlambat datang ke forum, dan meminta maaf ke saya. dia bilang “ sebenarnya ketika seseorang terlambat, atau tidak sempet mengerjakan kewajiban yang semestinya dilakukan, kemudian dia katakan karna dia sibuk, maka sebenarnya dia sudah merendahkan orang lain! tidak menghargai orang! emang orang lain ga punya kesibukan apa?! Mereka juga pasti punya, bedanya skala prioritas, mana yang mesti didahulukan! Ada pengorbanan, dan untuk itulah mereka mestinya dihargai”

SIBUK… huaaa, mudah2an kata ini g jadi nama lagi buwat si kambing hitam, kasian tuh kambing. Tapi untung juga kali y bwt peternak kambing, dagangannya laris banyak orang yang nyari. Lain kali mungkin kepikiran bikin ternak anak2 kambing2 hitam, di masa depan mungkin bakalan laris manis, tanjung gempor.. haha, makin aneh aja ni tulisan..

Terakhir, guys, moga2 waktu kita selalu diisi dengan yang bermanfaat yak, moga2 juga kesibukan ini ga membuat kita menjauhkan kita dari Dzat yang senantiasa mengawasi kita. Yuk ah, fastabiqul khairat (berlomba2 dalam kebaikan..), bismillah!!
Jadi inget lagunya blur ni.. [Blur-Out of Time]


Wheres the love song to set us free
Too many people down, everything turning the wrong way round

And I dont know what love will be
But if we stop dreaming now, lord know well never clear the clouds

And youve been so busy lately
That you havent found the time
To open up your mind

And watch the world spinning gently out of time

Feel the sunshine on your face
Its in a computer now
Gone are the future (? ) way out in space

And youve been so busy lately
That you havent found the time
To open up your mind
And watch the world spinning gently out of time

And youve been so busy lately
That you havent found the time
To open up your mind
And watch the world spinning gently out of time
Tell me Im not dreaming
But are we out of time
(were) out of time (x4)


NB: somehow, blur's lyric are appropriate for a system administrator like me, dunno why..heuheu